Cerita
bermula dari keluarga Laksamana Angkatan Laut Kardi (Bucek Deep) dan empat
orang putrinya; si jutek Tara (Sylvia Fully), si fashionable Lira (Kimberly
Ryder), si gagap Vera (Dahlia Poland) dan si bungsu-tomboi Windi (Yuki Kato).
Kehidupan
di rumah Laskamana Kardi terbilang cukup disiplin dan pake gaya militer banget.
Yah secara Pak Kardi adalah angkatan laut yang memilih pension dini.
Kedisiplinan
di rumah itu digambarkan dengan betapa tegasnya aturan yang ditetapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Mau pergi susah, mau pacaran susah dan yang paling
sadis, tiap hari cuman Pak Kardi yang boleh anter jemput keempat putrinya. Hal
ini juga yang bikin pacar-pacar Tara, Lira dan Vera gak ada yang berani mane ke
rumah. Boro-boro mau maen, resiko ketahuan pacaran aja gede banget bray.
Konfilk
batin bermula ketika Windi bertemu sama teman masa kecilnya, Rendi (Adipati
Dolken) dan ternyata saling suka. Rendi yang masih muda dan belum berpengalaman
berusaha membuktikan cintanya kepada Windi, dan berniat melamarnya.
Hal ini
langsung aja ditolak sama Pak Kardi, apalagi ketiga kakak Windi belum ada yang
nikah. Pak Kardi kemudian memberikan syarat kepada Winda dan Randi, mereka
boleh menikah asalkan ketiga kakak Windi juga menikah.
Operasi
pun dimulai, Windi dengan bantuan Lira, Tara dan Vera akhirnya menyusun rencana
supaya pacar masing-masing mau melamar mereka.
Gak cuma
mau melamar, mereka harus mampu meyakinkan Pak Kardi yang emang KILLER ABIS
dalam menghadapi calon menantunya. Mampukah Rendi bersama dengan Feri (Nino
Fernandez), Beni (Christ Laurent) dan Herman (Junior Liem) menerima tantangan
Pak Kardi untuk melamar dan membuktikan cintanya?
Trus
gimana akhir kisah Windi dan Rendi? Konflik di pertengahan film makin bikin
kita sedikit geregetan dan susah nebak endingnya waktu Pak Kardi memergoki
Rendi ada di kamar Tara sementara Tara ketahuan hamil gan!
Secara
keseluruhan, menurut hemat gw (yang gak hemat-hemat amat), film Operation
Wedding ini bukan termasuk film yang extraordinary luar biasa dan bikin
jaw-dropping banget, bukan pula film yang membutuhkan special effek atau akting
yang super duper dasyat sekelas Golden Globe, film ini masuk dalam film komedi
and what can I say? Gw ketawa ngakak sepanjang film.
Komedi
khas Monty Tiwa yang ada di film ini sebagian berhasil biking gw ngakak
(meskipun sebagian tetep garing sih). Adegan gagap antara Vera dan Herman cukup
bikin warna dan LOL moment dalam film.
The best
scene menurut gw waktu adegan kejar-kejaran pake mobil box bunga. Itu adegan
sakit jiwa banget, sukses biking gw ngakak.
Trailer Operation Wedding
The best
act goes to para cameonya! Desta, Tj, Joe P Project, Ingrid Widjanarko dan Pak
Polisi ngapak yang meski munculnya bentar tapi kehadirannya bisa nambah level
komedi di film ini.
Yuki
Kato buat gw juga pantes dikasih credit, meskipun masih muda tapi aktingnya
natural dan terkesan easy going aja memerankan tokoh si Windi. Kimberly Ryder?
Makin pendek aja hot pants yang dipake.
Di balik
komedi yang gw bilang cukup berhasil, film ini tetep masih ada beberapa
kekurangannya. Akting pemain yang kadang ga natural, konsistensi dalam film
kaya misalkan rambut Windi waktu pake sanggul berubah-ubah tiap scenenya,
pemakaian jalan dan beberapa adegan yang dipaksakan juga membuat film ini nggak
terlalu sukses untuk menjadi film terbaik tahun 2013.
Still,
its a good comedy movie to watch. Final
rate 6,7.